PANTUN NASEHAT
Yahya Andi Saputra, Dokumentasi Lembaga Kebudayaan Betawi

PANTUN NASEHAT

PANTUN NASEHAT – UNESCO telah menetapkan pantun sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 17 Desember 2020. Pantun bagi masyarakat Betawi memang menjadi salah satu upaya komunikasi dan memperhalus ungkapan selain juga mempertegas keluhuran budi pekerti serta intelektualitas nan mumpuni. Bagaimana tidak, pantun memiliki pakem atau kepatutan tersendiri. Apabila mengikuti kepatutan, maka pantun adalah jenis puisi lama yang terdiri atas empat larik berirama silang (a-b-a-b). Tiap larik biasanya memiliki empat kata. Dua larik pertama disebut sampiran, sedangkan dua larik berikutnya disebut isi. Tetapi ternyata rima pantun bukan hanya terdapat pada akhir tiap larik, namun ada rima tengah akkhir, dan rima penuh.

Ada pula pantun yang terdiri atas enam atau delapan larik (Budianta, 2008 : 184-185). Terdapat beberapa jenis pantun, antara lain pantun nasehat, pantun berkasih-kasihan, pantun hiburan/jenaka, dan sebagainya. Pantun nasehat meliputi seluruh nasehat dalam menjalani kehidupan. Dapat ditujukan untuk kehidupan berumah tangga, bermasyarakat, beragama, mencari rejeki, belajar menuntut ilmu pengetahuan, dan sebaginya. Pantun berkasih-kasihan termasuk di dalamnya rayuan, dimabuk asmara, putus cinta, dan sebagainya. Sementara itu pantun hiburan termasuk pantun jenaka, teka-teki, senda gurau, mengisi waktu luang, dan sebagainya.

Kali ini diturunkan jenis pantun nasehat. Tentu siapa pun dari kita, dapat membuat pantun. Karenanya mari kita belajar membuat pantun sesuai dengan ketentuan atau pakem yang sudah baku.

 

PANTUN NASEHAT

 

Buah kuini bungkus diikat

Bawa jualan pasarnya tutup

Bermula ini pantun nasehat

Buat ingatan sepanjang hidup

 

Ada pesawat terbang di udara

Terbanglah ia keliling bumi

Pertama ingat sanak saudara

Marilah jaga tali silaturrahmi

 

Pawai bendera menuju kota

Dari pinggiranikut barisan

Duhai saudara sebangsa tercinta

Mari kokohkan ikatan persatuan

 

Nonton komedi di Cisalak

Pergi berdua ngajak si dia

Hidup berbudi menjaga akhlak

Itu tandanya orang mulia

 

Gelar selimut jumlahnya lima

Abis dikebat lupa dilipat

Jika menurut aturan agama

Tentulah selamat dunia akhirat

 

Gelang kulit baru ditatah

Abis dipaku baru dibuka

Orang pelit juga serakah

Hatinya beku penuh wasangka

 

Ada kepompong di puun dukuh

Seratnya empuk tetapi kuat

Orang sombong dan juga angkuh

Dosa bertumpuk ogah bertaubat

 

Kapal selulup waktu gerhana

Kelasi kejengkang pegangin bantal

Oranglah hidup ada berguna

Umurnya panjang banyak beramal

 

Dalam samudra boleh ukurkan

Dalam lautan cukup digambar

Mari saudara saling ingatkan

Jalan kebaikan disertai sabar

 

Buah kuini mateng di puun

Tusuk kawat iket yang kuat

Sampailah di sini saya pantun

Untuk pengingat serta nasehat

 

Jakarta, 20 Maret 2021

 

Check Also

Bahasa Betawi Memperkuat Identitas Betawi

Bahasa Betawi Memperkuat Identitas Betawi

Oleh Yahya Andi Saputra   Tukang sulap menjadi kalap, Jalan gelap pasang pelita, Mohon maaf …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *