Upacara Makanan Bersama Yang Disesuaikan Dengan Jenis Acara

kebudayaan betawi  – Upacara Makanan Bersama, Tiap upacara membutuhkan pendukung utama, yaitu makanan. Ada makanan yang memang menjadi syarat acara, namun lebih banyak yang hanya sebagai konsumsi untuk tamu dan pendukung upacara.

Apabila dikaitkan dengan upacara-upacara penting dalam siklus hidup, tentu makanan disesuaikan dengan jenis upacaranya. Masyarakat petani menyelenggarakan Upacara Nani (Bertani) dan Bebarik (Upacara Sedekah Bumi). Upacara itu dikaitkan dengan makhluk halus, khususnya Dewi Sri, dewi yang dianggap memberikan kesuburan kepada tanaman, khususnya padi. Bagi masyarakat yang ingin membawa atau menyumbang makanan, tidak ditentukan apa yang harus disediakannya. Semua jenis makanan dan buah-buahan baik masak maupun mentah, dapat diserahkan kepada panitia. Tetapi panitia mempunyai kewajiban menyediakan makanan persembahan untuk sajen ataupun ancak.

Seperti telah diurai pada berepa bagian terdahulu, makanan persembahan untuk sajen dan ancak pada Upacara Bertani antara lain: nasi uduk, telor, telor ayam rebus, tumpeng, ikan peperek, rujak, bubur merahdan bubur putih.

Upacara Makan lain yang juga membutuhkan aneka makanan yaitu pacara sedekah bumi atau Bebarik. Pada upacara itu dibutuhkan makanan sebagai ancak atau sesajen, antara lain: lima buah ancak, isinya nasi congcot putih dan kuning, lisong/cerutu, rokok keretek/putih, sirih, telor ayam rebus dibelah dua, kelapa muda hijau bagian atas dilobangi, ketupat dibelah dua, lepet dipotong dua, daging ayam, dua buah kepala kambing warna putih dengan keempat kakinya, bekakak ayam, rujak (racikan tujuh macam buah), air di dalam kendi, dan beberap pelengkap lainnya seperti kembang, pendupaan dan kemenyannya.