kebudayaan betawi – Budaya betawi yang tradisional klasik sebagai tanda kutip kebudayaan yang sangat norak tidak memiliki nilai jual yang fantastis. Seorang penulis sekenario, praktisi kesenian dan seniman betawi, Aki Maja mengungkapkan hal itu merupakan pandangan yang salah. Nilai budaya betawi sangat tinggi jika dibandingkan seni budaya yang ada di negara lain.
“Satu kata untuk betawi, betawi itu luar biasa,” Aki Maja dikutip dalam acara silaturahmi Lembaga Kebudayaan Betawi bersama pegiat seni dan tokoh se Jabodetabek.
Contoh anak muda yang suka dengan budaya K-POP atau drama korea hal itu tidak bisa disalahkan. Tetapi hanya saja kita tidak bisa mengemas seni budaya tradisional seperti yang dilakukan Korea. Korea berhasil memadukan budaya tradisional dengan modernisasi.
Sementara itu wayang kulit betawi tidak menarik untuk ditonton. Wayang dimata anak muda şeperti biasa. Namun apabila menggunakan digiitalisasi menjadi luar biasa. Dengan bantuan pencahayaan, tampilan layar yang luar biasa. Dan hal seperti itu menjadi nilai jual yang tinggi contoh lainnya bermain topeng atau lenong begitu main langsung spontanitas sehingga benang merah agak sulit dimengerti oleh penonton.
Aki Maja menyatakan apabila konsep atau skenarionya, topeng atau lenong tampilannya dibuat lebih bagus dan menarik. Pementasan ini sama seperti bermain di layar kaca dan bisa di desain seperti itu bisa menjadi pertunjukan yang luar biasa. Bahkan dirinya sempat berbicara dengan pemain sinetron berdarah betawi H. Mandra dan Bang Mastur. Jika di panggung sudah tidak memiliki ruang kita bisa ciptakan lewat bentuk digital. Dan hal seperti itu bisa mendatangkan pemasukan bagi pegiat seni betawi.
“Ajak generasi muda ayo untuk terus berkreatifitas yang punya kreasi dan kemauan ayo bersatu. Jadilah kebudayaan betawi yang tidak hanya ditonton kemudian hilang di atas panggung tetapi di dunia digital bisa tersimpan dan di lihat seluruh dunia,” kata Aki Maja.
Melihat pegiat seni pada saat pandemi harus menjaga dan mengikuti protokol kesehatan. Dirinya mengatakan dalam penulisan yang telah dibuat berkreasi, berkesenian, berbudaya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu bahkan oleh musibah sekalipun. “Pandemi sendiri bagi teman – teman tidak mengenal media sosial secara konsisten. Hari ini hampir semua teman – teman justru semakin mengenal setelah ada wabah ini,” kata Aki Maja.
Ia menjelaskan ketika ruang panggung tidak bisa digunakan lagi. Kemudian ruang untuk berdialog secara dekat tidak bisa dilakukan kembali. Ternyata media sosial secara visual, secara daring lebih banyak menghidupi para pegiat seni dan budaya. Sebagai contoh diadakan lomba puisi yang diadakan secara virtual seperti yang diadakan oleh Lembaga Kebudayaan Betawi. Kedua melakukan webinar pegiat seni, tokoh masyarakat melalui jaringan online.
Menurut Aki Maja, berkreasi tidak ada matinya meskipun panggung tertutup kita bisa lakukan di luar panggung. Aki Maja mengajak pegiat seni betawi bisa bangkit jangan sampai pandemi covid – 19 membatasi kita untuk tidak berkreasi. “Di dunia nyata kita tidak memainkan karena tidak bisa menghadirkan pengunjung atau penonton. Kreatifitas yang dilakukan misalnya banyaknya YouTube channel bermunculan dari pegiat seni betawi,” ujarnya. Bahkan dirinya bertemu dengan teman – teman pegiat seni.
Aki Maja meyakini bahwa pegiat seni betawi bisa berkreasi lebih luar biasa. Bahkan menurutnya gaungnya walaupun di dunia nyata agak sepi akan tetapi tayangan di ruang digital begitu banyak yang menonton. Konten – konten menarik bermunculan dengan memberikan edukasi, hiburan serta tuntunan moral dan akhlak kepada masyarakat. Musibah pandemi ini juga membawa berkah. Sebelum pandemi kesibukan yang dilakukan dirinya membuat naskah atau sekenario untuk film untuk televisi atau layar lebar. Atau mengadakan diskusi tetang kebudayaan baik yang ada di kota Jabodetabek.
Orang Betawi bisa hidup dimana saja sejauh mereka punya kemaslahatan yang ia tinggalkan. Kita sebagai orang betawi bukan tidak bisa kemana – mana, dahulu merasa sangat kecil sekali dibandingkan beberapa etnis lain. Ternyata kalau kita mau berkreasi, berbuat dan juga bergiat bangun kesenian dan kebudayaan bahwa Betawi warisan budaya yang luar biasa.
“Ketika berbicara dengan tokoh – tokoh ada babe ridwan saidi dan bang Yahya. Betawi cukup kaya dikenal dengan ratusan tahun lalu sudah luar biasa hingga sekarang, untuk kondisi sekarang seniman yang semakin tertekan justru memunculkan kreatifitas yang lebih baik, “tutupnya Aki Maja. [rudy_albdr]