Ilustrasi Pejuang Wanita

Emansipatoris dari Poris: Mpok Ris

 

Ilustrasi Pejuang Wanita

Barangkali kawan-kawan di sini tak asing dengan wilayah Poris Plawad di Tangerang, tetapi dari mana asal muasal penamaan Poris sebenarnya? Pernahkah kawan-kawan terpikirkan hal tersebut? Nyok kita simak kisah seorang perempuan yang menjadi asal muasal penamaan wilayah Poris Plawad di Tangerang.

Pada tahun 1920, saat perlawanan kedaerahan mulai berakhir dan perjuangan sudah mulai dilakukan secara nasional atau dikenal dengan istilah pergerakan nasional, tidak semua pergerakan memberikan dukungan terhadap rakyat Indonesia yang sengsara. Permasalahan ekonomi akibat berbagai kebijakan yang memberatkan rakyat kembali membangkitkan perlawanan di berbagai daerah. Organisasi pergerakan nasional yang ada juga masih bersifat kooperatif dengan penjajah sehingga rakyat seringkali menyelesaikan permasalahan dengan jalur kekerasan.

Kepentingan rakyat menjadi terbelakang, permasalahan sosial semakin merajalela ketika kesenjangan terjadi di mana-mana, termasuk di Cipondoh, Tangerang. Pada tahun-tahun ini rakyat Cipondoh dilanda kemarau panjang sehingga gagal panen. Sementara itu, para petani juga tak bisa berbuat banyak ketika para tuan tanah meminta pajak bumi. Melihat kondisi demikian, Ris, seorang perempuan yang biasa disapa Mpok Ris tak bisa tinggal diam. Ia merasa terpanggil sebagai pembela rakyat yang tak mampu melawan jeratan tuan tanah dan penjajah.

Mpok Ris merupakan seorang pendekar yang telah membekali dirinya dengan ilmu kanuragan dan ilmu beladiri yang sangat baik. Ia menguasai banyak jurus silat dan pernah berguru kepada jawara-jawara Betawi hingga pendekar kungfu dari Tionghoa. Selain itu, dia memiliki wajah yang sangat cantik sehingga meskipun dia jago bela diri, ia tetap disukai oleh banyak pemuda.

Konon inilah poto asli dari Mpok Ris, sang pendekar perempuan yang ditakuti Belanda (Sumber: Era Muslim)

Mpok Ris melawan penjajah hanya dengan bersenjatakan batang pohon Plawad, sejenis pohon tebu. Hanya dengan satu kali tebasan batang plawad, Mpok Ris mampu membuat pasukan Belanda keok. Sekali tebasan batang plawad yang dilakukan oleh Mpok Ris dapat menewaskan para kompeni Belanda.

Banyak yang mengatakan bahwa kesaktiannya didapat karena kebiasaan spiritualnya. Pada awalnya ia memilih untuk melajang seumur hidupnya dan fokus mempelajari ilmu bela diri. Namun pada akhirnya dia menikah. Kemudian setelah menikah, kemampuan bela dirinya sedikit demi sedikit berkuang. Hal ini bisa disebabkan karena fokusnya telah beralih untuk mengurus keluarga, sehingga tidak laki berfokus terhadap ilmu beladirinya. Ada yang menyebutkan bahwa keperawanannya merupakan sumber kesaktiannya. Pada akhirnya Mpok Ris tewas dalam sebuah pertempuran melawan Belanda.

Nama Mpok Ris kemudian menjadi nama salah satu wilayah di Tangerang yang sekarang dikenal dengan nama Poris. Daerah Poris Plawad yang sekarang merupakan area kekuasaan Mpok Ris semasa ia hidup dan melawan penjajah. Mpok Ris merupakan pendekar Betawi yang juga merupakan emansipatoris yang berjuang lewat jalan pertempuran. Mpok Ris membuktikan bahwa untuk melawan penindasan, kesengsaraan, dan kejahatan tidak hanya dilakukan oleh laki-laki, tetapi bisa juga dilakukan oleh perempuan. Ia membuktikan bahwa kedudukan perempuan dan laki-laki adalah sama, tidak ada yang derajatnya lebih tinggi antara satu sama lain. Kini, yang tersisa adalah semangat Mpok Ris yang tetap hidup di dalam hati perempuan-perempuan Betawi untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender, melawan penindasan terhadap perempuan, melawan keburukan serta menebarkan kebaikan.

Check Also

Lebaran di Betawi: Dari Nyorog Hingga Nyekar

Lebaran di Betawi: Dari Nyorog Hingga Nyekar

Kurang dari seminggu, Hari Raya Idul Fitri 1446 H akan tiba. Masyarakat sudah melakukan berbagai …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *