Focus Group Discussion (FGD) Konde Cepol sebagai Warisan Budaya Takbenda

Focus Group Discussion (FGD) Konde Cepol sebagai Warisan Budaya Takbenda

kebudayaanbetawi.com, Jakarta, 2 Oktober 2025 – Sebuah kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Konde Cepol sebagai Warisan Budaya Takbenda telah sukses diselenggarakan pada Kamis, 2 Oktober 2025, di Kantor Lembaga Kebudayaan Betawi, Jakarta Selatan. Acara ini terselenggara atas kerja sama antara Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan, Lembaga Kebudayaan Betawi, serta Pencinta Sanggul Nusantara sebagai bentuk komitmen bersama dalam melestarikan budaya tradisional Indonesia, khususnya konde cepol.

 

Kegiatan FGD ini dihadiri oleh beragam kalangan, mulai dari perwakilan Pencinta Sanggul Nusantara, mahasiswa Pariwisata Universitas Pancasila, Komunitas Pemuda Historia Batavia, hingga para konten kreator yang aktif dalam menyuarakan nilai-nilai budaya melalui media digital. Kehadiran peserta yang beragam tersebut menunjukkan bahwa pelestarian budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab komunitas budaya semata, tetapi juga merupakan upaya kolektif seluruh elemen masyarakat, termasuk generasi muda.

Dalam jalannya diskusi, topik yang dibahas meliputi sejarah dan asal-usul konde, perkembangan jenis-jenis konde di Nusantara, hingga relevansi konde di era modern saat ini. Konde, khususnya konde cepol, dipandang bukan sekadar gaya penataan rambut tradisional, melainkan simbol identitas perempuan Indonesia yang kaya akan nilai filosofis dan estetika. Para peserta menekankan pentingnya mengangkat konde sebagai Warisan Budaya Takbenda, agar eksistensinya dapat terus diwariskan dari generasi ke generasi, serta menjadi bagian integral dari identitas kebudayaan nasional.

Sejumlah tokoh turut hadir memberikan pandangan dan dukungan, di antaranya Ibu Endang Kristianti selaku perwakilan Sudin Kebudayaan Jakarta Selatan, H. Beky Mardani selaku Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi, serta para ibu-ibu dari komunitas Pencinta Sanggul Nusantara yang selama ini konsisten menjaga tradisi sanggul dan konde sebagai warisan budaya. Kehadiran mereka memberikan warna tersendiri dalam diskusi, mengingat pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki menjadi sumber berharga bagi generasi penerus.

Suasana kegiatan semakin hangat ketika seluruh peserta menikmati santap siang bersama dengan hidangan khas Betawi, yaitu sayur ayam kuning. Momen kebersamaan tersebut mempererat hubungan antar peserta dan menegaskan bahwa pelestarian budaya juga dapat dilakukan dalam suasana yang akrab, penuh kekeluargaan, dan penuh makna.

Melalui FGD ini, diharapkan konde cepol dapat semakin diakui dan dihargai, tidak hanya sebagai simbol tradisi, tetapi juga sebagai bagian penting dari Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Lebih jauh, kegiatan ini juga memberi inspirasi bagi generasi muda untuk ikut serta dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya, sekaligus menjadikannya relevan dengan perkembangan zaman.

Check Also

Jakarta Mozaik Keberagaman Paling Representatif di Indonesia

kebudayaanbetawi.com, Jakarta, 22 Juni 2025. Menyambut HUT Jakarta ke-498, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi, Beky …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *