Covid menyerang seniman

Covid Menerjang Seniman Kejengkang

Covid Menerjang – Ngaji Budaya

————————————————————————————————————–

AYO BANGKIT!!!
Kalau lihat foto berempat ini, apa gak keren? Nyatanya, mereka pada ngejengkang kena pukulan Covid. Kini mereka sedang berusaha bangkit lagi. Bagaimana perjuangan para seniman Betawi ini dalam 2 tahun terakhir, yang juga menggambarkan kondisi seniman pada umumnya, simak dalam Ngaji Budaya LKB, pada:

Hari/Tanggal: Kamis17 Juni 2021
Waktu: 16.00-17.30 WIB
Tema: Covid Menerjang Seniman Kejengkang
Meeting ID: 831 3513 8623
Passcode: 116754

Covid menyerang seniman

————————————————————————————————————–

Covid Menerjang. Rekomendasi untuk menerapkan Protokol Kesehatan 3M tetap ada, dan harus kita laksanakan. Jaga jarak, gunakan masker dan cuci tangan. Bagi kami, merasakan jarak inilah yang terasa begitu menyiksa, padahal kami tahu dan mengerti bahwa ini adalah aturan yang harus kami ikuti.

Hanya sedikit orang yang sangat kecewa dengan aturan ini. Namun, sebagai warga negara yang baik dan taat hukum, kita bisa menerima ini meski hati kita menangis sedih. Bagaimana tidak menangis dengan sedih? Ada ribuan bahkan jutaan orang yang harus menelan pil pahit karena regulasi yang digalakkan pemerintah.

Kami dilarang mengumpulkan untuk mencegah penyebaran virus agar tidak menyebar. Sedangkan masyarakat tinggal di daerah tersebut hampir setiap hari dan setiap saat selalu ramai. Dari keramaian menjadi keramaian pada pertemuan siskamling, arisan PKK, pembacaan mingguan dan bulanan, hingga keramaian pada acara pesta.

Untuk mematuhi aturan, kegiatan di atas harus dihentikan sementara. Bulan-bulan yang biasanya diramaikan dengan peristiwa Hiburan Rekreasi  berlalu dalam kesunyian dan kesedihan. Alhasil, banyak mata yang semula berbinar indah kini menjadi mata sedih.

Misalnya, banyak orang menghadiri pernikahan. Jika ada beberapa kejadian di desa atau kabupaten, sebenarnya kita bisa menghitung berapa banyak kita yang harus menelan ludah hari itu dan tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Pejabat pemerintah mungkin tidak merasakan dampak Covid. Tetapi bagi para perajin atau seniman, penjual jasa, toko, perusahaan katering dan pekerja penerangan lainnya, sangat sulit untuk menyakiti mereka bahkan jika mereka menutup dan membunuh mata pencaharian mereka.

Tidak kalah kecewa dan sedihnya para penjual jasa. Dari rias pengantin dan abdi dalemnya, massa berlian yang membuat dekorasi pernikahan, fotografer dan asisten penata rias. Bahkan toko bunga yang biasanya membeli rias pengantin harus bersabar dengan kenyataan.

Jasa persewaan gedung atau persewaan tratag, kursi, tenda dan uborampe nduwe gawe lainnya, termasuk sound system, senyap bahkan tidak ada. Jumlah pekerja di jasa persewaan ini tidak sedikit. Misalnya, pemasangan panggung pejalan kaki, pemasangan lampu pesta, pemeliharaan sound system. Kebanyakan dari mereka sudah menikah dan juga bekerja untuk keluarga

 

Check Also

MISI MUHIBAH PESILAT CONGKOK KEMBANGKAN SILAT BETAWI DI CHILE

MISI MUHIBAH PESILAT CONGKOK KEMBANGKAN SILAT BETAWI DI CHILE

KEBUDAYAAN BETAWI.COM – Rombongan pesilat Betawi dari PPS Congkok yang mengadakan muhibah ke Chile tiba …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *