LAKON LELUHUR PANDAWA (Bagian11)

Oleh : Tim Litbang Lembaga Kebudayaan Betawi

LAKON LELUHUR PANDAWA (Bagian11) – Semar mengingatkan kalau mereka terlambat, tanggal 15 Jumadil Akhir jatuh pada hari Ahad, saat itu telah hari Senin.

Menurut Abyasa walau terlambat satu minggu kalau sudah berjodoh tak mengapa. Maka mandilah mereka. Mereka tak tahu, pemandian itu adalah pemandian kerajaan Widara Kendang.

Sementara itu sayembara telah dimulai. Pelampang-pelampang telah didirikan. Panggung kehormatan telah dipasang. Dewi Kunti duduk di salah satu panggung.

Satu persatu raja-raja berjalan di depan panggung kehormatan. Jika ada yang berkenan, Dewi Kunti harus melemparnya dengan sirih dan rokok. Namun telah berpuluh raja yang lewat, tak satu pun yang menarik perhatian sang dewi.

Sementara itu Arya Prabu gelisah: Pandu yang diundangnya belum juga tampak. Bagi Arya Prabu selain Pandu tak ada yang yang lebih pantas untuk dijadikan suami Dewi Kunti.

Setelah sembilan puluh delapan raja telah berjalan, tibalah giliran Prabu Arasoma. Karena tak ingin mempermalukan ayahnya, terpaksa Dewi Kunti memilih Arasoma. Maka suka citalah rakyat Arga Pura melihat rajanya terpilih.

Namun ke sembilan puluh delapan raja-raja lain tak suka melihat keberhasilan Arasoma. Maka mereka pun menyerang Arasoma. Terjadilah pertempuran sengit.

Satu per satu raja-raja itu maju menghadapi Arasoma. Raja Wadas Beruk, Prabu Bukit Tangawara, Maharaja Bujang Gresik, Prabu Karang Kinanjur hingga Raja Wadar Kaliman. Tak satu pun yang mampu mengalahkan kegagahan Arasoma.

Suka citalah Prabu Basu Kuwiti, ia akan beroleh seorang menantu raja yang perkasa. Lurah Togok kedayan Arasoma menari-nari karena senangnya. Prabu Basu Kuwiti dan Basudewa menyambut arasoma, hanya Arya Prabu yang masygul.

Setelah bertempur pakaian Arasoma berlumur darah. Basudewa mengajaknya ke Taman Banjaran Sari. Arasoma akan mandi membasuh tubuhnya yang penuh darah.

Setiba di taman itu, mereka melihat pintu pemandian terbuka. Arasoma menitahkan Togok memeriksanya. Di dalam pemandian itu Togok bertemu Semar, sahabat lamanya.

Setelah bergembira bersama Semar, akhirnya Togok keluar. Pada majikannya Togok mengatakan di dalam pemandian ada Semar beserta tuannya, murkalah Arasoma.

Dengan garang Arasoma berteriak-teriak menantang-nantang. Ia sungguh tak terima karena kolam pemandian telah dipakai orang lain lebih dulu. Arasoma berteriak menantang dan menghina-hina.

Mendengar teriakan Arasoma, murkalah Pandu. Ia keluar menghadapi Arasoma. Raja Arga Pura itu menghina-hina Abyasa. Pandu kian murka, namun ia tak tahu harus berbuat apa.

LAKON LELUHUR PANDAWA (Bagian11). Melihat lawannya diam saja Arasoma menampar Pandu. Karena masih belum berpengalaman, Pandu langsung lari menghadap Abyasa. Pandu mengatakan ia ditampar Arasoma, Abyasa menitahkannya untuk membalas.

Segera Pandu kembali mendapati Arasoma, lalu Raja Arga Pura itu ditamparnya. Arasoma pingsan seketika. Pandu duduk menungguinya.

Saat Arasoma siuman ia segera menendang pandu. Kembali Pandu lari menghadap Abyasa. Ia mengatakan bahwa ia baru saja ditendang Arasoma Abyasa menitahkan Pandu untuk balas menendang.

Kembali pandu mendapati Arasoma, lalu la menendang Raja Arga Pura itu. Seketika Arasoma pingsan Pandu kembali duduk menunggu Lurah Togok terheran-heran melihat tingkah putra Abyasa itu. (Bersambung – Tamat)

Check Also

LAKON MAHARAJA GAREBEG JAGAT (Bagian 12)

LAKON MAHARAJA GAREBEG JAGAT (Bagian 11)

Maharaja Garebeg Jagat – Tersebutlah seorang Penyalin dan Pengarang Sastra Melayu di Tanah Betawi pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *