kebudayaan betawi – Permainan Tuk Tuk Ubi. Maraknya permainan anak lewat gadget jangan sampai kita sebagai orang tua tidak memperkenalkan permainan tradisional anak betawi tempo dulu kepada anak-anaknya. Salah satunya Tuk Tuk Ubi permainan tradisional betawi sangat menarik untuk dimainkan.
Menurut Budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra, permainan ini merupakan syair yang dipermainkan pada permainan itu sendiri. Yahya mengatakan awal mulanya berbunyi tok tok tok, seolah mengetok pintu. Diambil dari tiruan bunyi suara ketukan pintu. Dialog yang dikatakan dalam permainan tersebut diambil permainan itu. “Permainan Tuk Tuk Ubi sama juga permainan nenek grondong tidak ada bedanya. Hanya namanya saja,” Ucap Yahya.
Sebagai contoh, Yahya menjelaskan, “tok tok tok” berdialog seolah tuan rumah. semisal Si B nya nanya siapa itu. Yang ngetuk nenek grondong. Tuan rumah atau pemimpin mau minta apa, mau minta ubi, memetik baru berdaun satu. Permainan Tradisional ini dikenal seluruh masyarakat betawi. Apabila di kampung lain ada yang mengatakan tutuk geni, ada juga yang menamkan nenek grondong .

Permainan tradisional betawi ini memberikan hiburan dan pelajaran pembentukan karakter seperti kerjasama, bermanfaat perkembangan sosial dan emosional anak. Permainan tradisional betawi Tuk Tuk Ubi juga murah meriah atau gratis tanpa alat bisa dimainkan.
Permainan tradisional Tuk Tuk Ubi, juga memperlihatkan mana orang yang baik dan jahat, serta mengandung nilai dalam kehidupan seperti kebersamaan karena bermain bersama-sama, kegembiraan tidak ada satu pun anak yang bersedih, persahabatan, mengandung nilai cinta lingkungan karena dekat dengan lingkungan, berani menjadi pemimpin.
Selain itu, untuk permainan tradisional ini sama seperti permainan tradisional lainnya sangat bermanfaat semisal kepala pemimpin berani /bertanggung jawab. “Nilai lainnya disiplin sambil bercanda menjaga tugas posnya.” ujarnya. Ia menambahkan juga harus teliti betul dalam hal permainan atau awas selalu siap. Kemudian jujur sportif kalau kalah harus terima betul-betul. Dan dia juga harus kuat rohani dan jasmani.rohani tahan mental, jasmani yang menyehatkan badan.
Pada prinsipnya bagi anak-anak dalam permainan tradisional yang terpenting nilai edukasi dan nilai pembentukan karakter, dan menajamkan panca indra yang sifatnya pendidikan ada ketangkasan, adaptif, merangsang pertumbuhan pisikis, pertumbuhan kejiwaannya terlatih dan seimbang.
Aturan mainnya sederhana seperti pertama, pemain bisa dilakukan laki-laki atau perempuan dengan lebih dari 8 orang.
Kedua, pemain melakukan Hom Pim Pa, dan yang kalahlah sebagai nenek gerondong. Ketiga, pemain Tuk Tuk Ubi menunjuk pemimpin kemudian dilakukan duduk sembari berpegangan perut. Pemimpin Tuk Tuk Ubi berada di depan berpegangan sebuah pohon atau tiang.
Keempat, ada tanya jawab “Tuk tuk Ubi ? siapa itu”, kata nenek grondong begitulah permainan dengan memakai tongkat menunggu jawaban dari pemimpin Tuk Tuk Ubi. ( Ada 3 kali tanya jawab kepada pemimpin Tuk Tuk Ubi) apabila belum matang, si nenek grondong belum bisa memetik ubi jika si pemimpin sudah mempersilakan ubinya sudah matang bisa dipetik oleh nenek grondong.
Kelima, sebagai nenek grondong menghampiri akan memetik ubi satu per satu dari pimpinan Tuk Tuk Ubi. Keenam upayakan yang menjadi ubi memegang sekuat-kuatnya agar tidak direbut nenek grondong. Ketujuh sebaliknya jika nenek grondong sudah berhasil memetik semua ubi, dan pemimpin kembali merebut ubi yang direbut nenek grondong, dan pemimpin Permainan ini mengatakan menyerah disitulah yang memenangkan permainan.
Semua jenis tradisional ini bisa dimainkan kapan saja. Sepanjang anak-anak memiliki waktu luang. Setelah belajar, mengaji atau membantu orang tua, selamat mencoba.