Puisi Kemerdekaan

Puisi Kemerdekaan : “ENGKONG NEMAN DAN BENDERA”

kebudayaan betawi.com

Puisi Kemerdekaan “ENGKONG NEMAN DAN BENDERA”

Hari ini seminggu menjelang peringatan hari merdeka

Engkong Neman mulai merajut untaian bendera yang siap dipasang

Pada tiang –tiang sepanjang jalan rumahnya

Di sudut rumah sekelompok anak- anaknya tengah menghias sebuah gapura kaca-kaca

Untuk didirikan lusa di gang ujung desa

Seorang cucunya yang terkecil berlarian di lapangan tanah

Dia memegang sebatang lidi berbendera pada tangan kiri

Tangan kanannya diacung – acungkan ke angkasa seraya berteriak: merdeka berulang –ulang

Engkong Neman tersenyum demi melihat keluguan cucunya

 

Puisi Kemerdekaan “ENGKONG NEMAN DAN BENDERA”

 

Merdeka!  Merdeka!  Merdeka!

Sang cucu terjerembab jatuh di tanah, wajahnya penuh lumpur dan basah

Lidi bendera tersate di tanah, cucunya merintih menahan mata perih

Engkong Neman reflek dan segera memburu, sigap dia meraih lengan cucunya

Huss..Stop..!!! jangan menangis.

Seorang pejuang pantang menangis, apalagi cuma terjatuh

Kakek dulu berperang melawan Belanda, Nica dan Jepang.

Ayo bangkit terus berjuang, Cucu kakek harus mewarisi sifat itu !

Tangannya sigap  meraih bendera yang tergolek di tanah

Lihat! benderamu begitu tegar berkibar. Ambilah!

Cucunya tersenyum lalu bangkit mengangkat bendera dan berlari sigra

Tangan kanannya diacung-acungkan keangkasa sambil teriak: Merdeka!

Lupa pada luka

Engkong Neman tersenyum,

Dasar bocah! Gumamnya. Rupanya kamu belum tahu apa itu merdeka

 

Puisi Kemerdekaan “ENGKONG NEMAN DAN BENDERA”

 

Semua orang tahu Engkong Neman bekas jawara – bekas tentara

Pengalaman perangnya begitu rupa

Dia pernah cerita ketika masih muda tentang merdeka:

Di sudut kota:

Gelandangan tertidur pulas, tukang becak tertawa lepas,

Bocah-bocah mandi hujan dengan bebas

Itulah…merdeka!

Begitu sederhana dan indah

 

Puisi Kemerdekaan “ENGKONG NEMAN DAN BENDERA”

 

Semua orang tahu Engkong Neman bekas jawara – bekas tentara

Berpuluh temannya kini jadi pembesar negeri

Tapi dia, lurahpun tidak

Seluruh temannya hampir didikan PETA

Tetapi dia, tamat SD pun tidak

Tetapi dia berjuang membela Negara

Nasib!

Kini dia mulai sering inget-inget lupa

Dia sering bertanya: apakah negeri ini sudah merdeka?

Apakah negeri ini masih merdeka?

 

Puisi Kemerdekaan “ENGKONG NEMAN DAN BENDERA”

 

Merdeka!  Merdeka!  Merdeka!

Segerombolan bocah datang dipimpin cucunya

Semua membawa bendera, berlarian sambil teriak merdeka

Engkong Neman cuma tersenyum,

Barangkali cuma seperti inilah merdeka buat ukuran kita, begitu gumamnya

Atau merdeka sudah berganti arti?

Entahlah!

 

Puisi Kemerdekaan “ENGKONG NEMAN DAN BENDERA”

 

Hari ini seminggu menjelang peringatan hari merdeka

Engkong Neman mulai merajut untaian bendera

Begitu berlalu lama sudah

Semua orang tahu Engkong Neman bekas jawara – bekas tentara

Kata orang dia fanatik bendera

Patriotnya seperti Muhamad Toha maupun Margonda

Kini dia mulai sering ingat –ingat lupa

Bahwa esok hari Merdeka!

 

Bekasi, Agustus 2021

Majayus Irone

 

Check Also

Bahasa Betawi Memperkuat Identitas Betawi

Bahasa Betawi Memperkuat Identitas Betawi

Oleh Yahya Andi Saputra   Tukang sulap menjadi kalap, Jalan gelap pasang pelita, Mohon maaf …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *