Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), diundang menjadi peserta aktif pada Workshop Pengusulan Kebaya sebagai Nominasi Multinational Tahun 2023. Dikomandani Dirjen Kebudayaan RI, Indonesia bersama Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam, menyusun dosier pengusulan kebaya sebagai nominasi warisan multinasional Intangible Cultural Heritage UNESCO Tahun 2023.
Workshop yang digelar di Hotel Pullman, Jakarta Barat, 6-8 Februari 2023 itu, dihadiri petinggi Kemendikbudristek, Utusan UNESCO, utusan Malaysia, Singapore, Thailand, dan Brunei Darussalan hadir via Zoom. Tujuan utama workshop untuk menyempurkakan isian borang pengajuan usulan. LKB mengutus Yahya Andi Saputra, menjadi peserta aktif dan mewakili Betawi untuk menjelaskan kondisi objektif kebaya Betawi, khususnya Kebaya Kerancang. Selain Daerah Betawi, ada dua utusan daerah lainnya yakni, Riau dan Kepri, dan komunitas kebaya.
Kebaya Kerancang sudah sejak dahulu menjadi pakaian perempuan Betawi (mulai dari anak-anak, perawan kencur, perawan dalu, none, empok, enyak, nyak tua,uyut, dan lain sebagainya) dan dipakai dalam segala acara, baik resmi, setengah resmi, dan sehari-hari. Dalam literasi lasik, dapat ditemui foto-foto perempuan Betawi berkebaya. Kebaya ini mempunyai nama lain yaitu encim. Kemudian Lembaga Kebudayan Betawi bersama Persatuan Wanita Betawi mengajak tokoh masyarakat Betawi, budayawan, dan aktivis perempuan bersepakat hanya menyebut Kebaya Kerancang. Maka Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Ikon Budaya Betawi, secara resmi menyebut Kebaya Kerancang, bukan nama lainnya.
Kebaya Kerancang memiliki filosofi sebagai perlambang keindahan, kecantikan, kedewasaan, keceriaan dan pergaulan yang mengikuti kearifan, aturan dan tuntutan leluhur. Tujuan memakai Kebaya Kerancang untuk memelihara keagungan dan kehormatan.
Arti harfiah kerancang pada Kebaya Kerancang adalah berubang atau bordir. Dalam Bahasa Sansekerta disebut Kerawang. Artinya sama, yaitu berlubang atau dilubangi dengan cara dibordir.
Kebaya Kerancang ialah kebaya pendek model kartini yang dibagian depannya meruncing/ sondai 12 – 30cm dibordir kerancang dengan motif bebas seperti bunga, burung dan lain-lain begitu juga bagian lengan bawah. Bahan polos transparan (dahulu umumnya pakai bahan rubia). Sebagai busana, Kebaya Kerancang tidak berdiri sendiri. Perempuan Betawi menyiapkan pelengkap dan aksesori utama, antara lain:
- Kain batik Betawi motif tumpal, pucuk rebung,belah ketupat, pagi sore, atau buket (buketan).
- Kamisol atau kutang nenek, boleh berenda
- Pending
- Kalung tebar atau kalung ber liontin
- Peniti tak / peniti tiga susun
- Slop tutup boleh berpayet
- Gelang listring
- Giwang asur atau anting markis
- Cincin belah ketupat atau markis
- Konde (cepol, sawi asin, bunder, berunding, dua kepang, kabel, radio, cioda, federal)
Zaman dahulu pada umumnya Kebaya Kerancang menggunakan bahan berukat atau bahan lainnya. Kini telah banyak berkembang dan dimodifikasi dengan menggunakan beragam jenis bahan, mulai bahan sutra (ATBM), sifon, dan lain sebagainya. Kebaya ini digunakan oleh berbagai kalangan usia wanita. Biasanya remaja putri mengkombinasikan kebaya ini dengan rok panjang atau celana panjang. Hal ini tentu telah berkembang dari aslinya yang menggunakan kain sebagai pasangan.
Penyusunan dosier pengusulan kebaya sebagai nominasi warisan multinasional Intangible Cultural Heritage UNESCO Tahun 2023 masih berjalan untuk menyempurnakan seluruh persyaratan. Deadline penyampaian dosier ke UNESCO ditetapkan tanggal 31 Maret 2023.
LKB sudah menjadi peserta aktif sejak rapat-rapat perencanaan pengusulan Silat tahun 2019 dan Pantun tahun 2020. Keduanya telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dunia.