Pesta demokrasi besar sebentar lagi akan diselenggarakan di Jakarta. Pemilihan Gubernur Daerah Khusus Jakarta akan diselenggarakan pada bulan November mendatang dengan tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur diantaranya Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana dan Pramono Anung-Rano Karno.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKJ telah menetapkan jadwal pelaksanaan debat untuk ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024, yaitu sebanyak tiga kali.
“Kami sudah menyelenggarakan rapat bersama dengan para TV penyelenggara dan sudah ada masing-masing debat, ada tiga kali debat.” Kata Astri Megatari, selaku Komisioner KPU Provinsi Daerah Khusus Jakarta di kantor KPUD Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat pada hari Minggu, 22 September 2024.
Debat perdana akan diselenggarakan pada hari Minggu, 6 Oktober 2024 mendatang dengan tema Penguatan Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta Menjadi Kota Global. Debat perdana ini akan dilaksanakan di JIExpo Kemayoran pukul 19.00 hingga 21.30 WIB dan dimoderatori oleh Ariyo Ardi dan Anissa Dasuki. Debat akan berlangsung selama 150 menit yang dibagi ke dalam enam segmen.
Para paslon akan memaparkan visi misi mengenai penguatan ketahanan budaya, pembangunan sumber daya manusia, program kerja yang berkaitan dengan perempuan, anak-anak, dan disabilitas, hingga visi misi ketika Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota dan bertransformasi menjadi Kota Global. Setelah pemaparan visi misi, cagub dan cawagub akan mendapat pertanyaan dari ketujuh panelis yang telah dipilih oleh KPU Jakarta. Para panelis ini berasal dari berbagai macam bidang keilmuan termasuk bidang kebudayaan.
Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi, Drs. H. Beky Mardani, MM., menjadi salah satu panelis dalam debat perdana ini bersama enam panelis lain diantaranya Pakar Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si., Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. R. Siti Zuhro, M.A., Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin S.Sos, M.A., Pakar Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta, Dr. Ahsanul Minan, Rektor Universitas Bung Karno (UBK), Dr. Didik Suhariyanto, dan Pakar Kebijakan Publik, Andhyta Firselly Utami.
Pakar kebudayaan dari Lembaga Kebudayaan Betawi turut dijadikan panelis dalam debat perdana cagub dan cawagub Jakarta sebab pada debat kali ini akan dibahas mengenai penguatan ketahanan budaya, bagaimana langkah yang dirancang oleh masing-masing pasangan calon mengenai ketahanan budaya Betawi di tengah-tengah tujuan Kota Jakarta yang ingin menjadi Kota Global. Diperlukan pandangan masing-masing pasangan calon dalam menjadikan kebudayaan sebagai nilai plus sebuah kota yang ingin menjadi Kota Global. (Anis)