Kepulauan Seribu tepatnya di Pulau Panggang pada Minggu, 18 Juni 2023 terasa berbeda, karena pada hari itu ada kegiatan haul akbar dari seorang tokoh agama penyebar Islam di Pulau Panggang, Habib Ali bin Ahmed bin Zain Al Aidit.
Karma Habib Ali bin Ahmed bin Zain Aideed, juga dikenal sebagai Wali Suci Bulang Panjang. Seorang ulama dan misionaris dari Hadhramaut, ia adalah orang pertama yang menyebarkan Islam di Bulang Panjang dan sekitarnya. Pada abad ke-18, dia mengunjungi Jawa untuk berdakwah bersama empat temannya:
- Al-Habib Abdullah bin Mashin Al-Aras, Kramat Empang Bogor.
2. Al-Habib Muhammad bin Ahmad Al-Mahdhar, Bondowoso, Surabaya.
3. Al-Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsi, Ampel, Surabaya.
4. Habib Salim Al-Athas, Malaysia.
Di Batavia, almarhum Habib Ali tinggal di Kebun Jerak dan menikah dengan Syarifa setempat, Syarifah Zahra binti Syarif Mushsin bin Jaafar al-Habsi. Dan dari pernikahan tersebut ia dikaruniai seorang putra bernama Hasim bin Ali Aidid.
Atas perintah Habib Husein Al Idrus Luar Batang memeriintah kepada Habib Ali Bin Ahmad Bin Zein Al Aidit untuk menyebarkan dakwah Islam di Pulau Panggang. Untuk memperbaiki akhlak di sana. Ini tergambar dalam kitab Makib Habib Ali Bin Hahmad Zen Al Aidit. Selama tiga hari beliau bulak balik kepelabuhan tidak ada perahu kesana, akhir beliau berdoa ke Pada AllAh SWT, sehingga pada hari berikutnya datanglah segerombolam Lumba-lumba yang membawa beliau ke Pulau Panggang. Sampai akhirnya beliau berdakwah disana sampai akhir hayatnya.
Kepribadiannya sangat sederhana, dia menyukai kerja sama tim, dia menyukai fakir miskin dan yatim piatu. Maklum saja, ajakannya diterima dengan senang hati oleh masyarakat Pulau Panggang dan sekitarnya. Dia mengajar dan berkhotbah di seluruh pulau. Bahkan Palembang, Singapura, dan Malaka
Dalam haul ini bayak hadir jama’ah baik dalam maupun luar negeri. Acara diisi hiburan pula oleh Gambus Arrominia dibawah pimpinan Bang H. Ahmad Supandi asal Duren Tiga Jakarta Selatan binaan Lembaga Kebudayaan Betawi.
