Ngebuleng: Tradisi Mendongeng dari Betawi yang Harus Tetap Lestari

Ngebuleng: Tradisi Mendongeng dari Betawi yang Harus Tetap Lestari

Ngebuleng berasal dari kata ‘buleng’ yang artinya cerita atau dongeng. Ngebuleng dapat berarti bercerita atau mendongeng. Cerita yang disampaikan dalam Ngebuleng biasanya adalah cerita raja-raja. Selain sahibul hikayat dan rancag, tradisi lisan lain yang ada di Betawi adalah Ngebuleng. Ngebuleng telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Betawi sejak dahulu.

Yahya Andi Saputra

Berdasarkan penuturan Yahya Andi Saputra, pada tahun 80-an, aktivitas Ngebuleng masih terlihat di masyarakat Betawi, namun saat ini sudah tidak terlihat lagi. Salah satu penyebabnya adalah pada masa itu para buleng yang ada sudah berusia lanjut sedangkan regenerasi buleng (orang yang menceritakan kisah) tidak ada. Masyarakat Betawi juga semakin jarang menanggap buleng untuk memeriahkan hajatan yang mereka adakan. Karenanya, diperlukan usaha untuk menghidupkan kembali Buleng sebagai salah satu tradisi lisan Betawi.

Lembaga Kebudayaan Betawi sebagai lembaga yang bergerak di bidang kebudayaan berusaha melakukan dokumentasi berbagai kebudayaan yang ada di Betawi, salah satunya adalah Buleng. Seperti yang dilakukan pada hari Jumat, 4 Oktober 2024, Lembaga Kebudayaan Betawi melakukan proses syuting Ngebuleng dengan Yahya Andi Saputra sebagai buleng yang membawakan cerita Aki dan Nenek Bontot.

Proses syuting ini melibatkan beberapa anak-anak SMK PGRI 1 Jakarta jurusan Desain Komunikasi Visual yang memang sedang magang di Lembaga Kebudayaan Betawi. Selain untuk dokumentasi budaya, hal ini juga dilakukan dalam rangka memperkenalkan tradisi Ngebuleng kepada generasi muda dengan mengajak mereka untuk berkolaborasi dalam proses pelestarian dan pemertahanan budaya. (Anis)

Check Also

ALIP-ALIPAN

GESAH ANAK BETAWI Assalamualaikum warahmatullahwi wabarakuh Tabè…! Kite bersyukur kepada Allah yang telah memberika rezeki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *