kebudayaan betawi – Oblog atau Krebek adalah salah satu kuliner khas Betawi yang mungkin tidak banyak dikenal masyarakat. Memang dibandingkan dengan kuliner khas Betawi lainnya seperti kerak telor, gado- gado Betawi, Nasi Uduk, kue rangi, atau Dodol Betawi serta Laksa Betawi yang masih bisa dinikmati, Krebek semakin terpinggirkan karena lokasi pembuat dan penjualnya yang ada di perbatasan Betawi. Oblog biasanya hanya muncul di acara-acara seperti sedekah bumi atau yang bersifat religi.
Tidak banyak sumber tertulis yang dapat dijadikan referensi mengenai sejarah dan awal mula kemunculan kuliner Oblog, tetapi diyakini bahwa kuliner ini merupakan akulturasi dari budaya Melayu, Cina, Arab, dan India dimana penggunaan rempah-rempah yang beragam serta tampilannya yang sekilas mirip seperti kari sangat identik dengan jenis kuliner wilayah India dan Arab. Mengenai penamaan Oblog, diyakini merupakan onomatope dari bunyi yang dihasilkan saat memasak. Memasak yang dimaksud dengan cara kerebek atau ungkeb. Paso atau wadah tempat memasak ditutup rapat sehingga menimbulkan suara ketika masakan yang berair itu sudah mndidih. Tiruan bunyi yang dimaksud adalah “blok blok blok...” seperti suara air yang mendidih. Kuliner ini awalnya berkembang di wilayah Timur dan Utara Jakarta (sekarang menjadi wilayah administratif Kota Jakarta Timur dan Jakarta Utara). Menurut penuturan narasumber, yaitu H. Suhadi bin Suaib (46 tahun) dan Siti Hodijah binti H. Asmawi (43 tahun), sejak kecil keluarganya selalu menyediakan Oblog untuk maan, khususnya pada hari-hari khusus, seperti lebaran, resepsi, dan berbagai upacara. Bahkan para pedangan keliling kampung menjajakan dagangan Oblog.
Awalnya Oblog menggunakan daging ayam kampung sebagai bahan utama pembuatannya, kemudian setelah tahun 1960-1970-an, ternak unggas ayam ras (boiler) begitu banyak, dan ayam kampung semakin sulit didapatkan, sehingga masyarakat mencoba menggunakan jenis unggas lain yaitu (bebek menila) sebagai bahan utama pembuatan oblog. Upaya ini ternyata mendapat respon positif dari masyarakat, karena ternyata daging bebek menila justru rasanya lebih nikmat dibanding oblog dari daging ayam kampung. Maka mulai tahun 1970an itulah masyarakat disekitar wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan sekitarnya memanfaatkan bebek menila untuk dijadikan sebagai bahan utama masakan Krebek.
Rasa pedas dan gurih dari kuah yang berpadu sempurna dengan rasa asam, asin dan pedas. Hal ini yang menjadikan Krebek begitu kaya rasa. Selain perpaduan bumbu yang demikian pas, membuat rasa yang demikian sempurna dan membuat nafsu makan bertambah. bahan-bahan seperti Jahe, Kunyit, Bawang Putih, Bawang Merah, Lada, Kemiri, Asem Jawa, Salam, Sereh, Ketumbar, Gula Putih, dan Garam. Beragamnya jenis rempah yang digunakan serta tampilan yang sekilas mirip dengan kuliner seperti kari merepresentasikan kekayaan multikultural baik dalam teknik memasak maupun cita rasa yang dihasilkan.
Dahulu, paling tidak sampai tahun 1980-an, Krebek dijajakan oleh pedagang keliling. Saat ini pemerintah berupaya memperkenalkan secara luas kuliner oblog sebagai kuliner khas betawi dengan cara membuat Festival Kuliner Betawi 2019. Dalam festival tersebut, Oblog menjadi menu utama yang dilombakan. Festival dilaksanakan oleh Suku Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jakarta Utara, selain itu juga sudah direncanakan untuk membangun kampung oblog namun karena pandemi covid 19 rencana itu ditangguhkan.
Penulis : Rudy Haryanto