Oleh : Tim Litbang Lembaga Kebudayaan Betawi
JANTURAN DALAM WAYANG BETAWI – Dalam bahasa Jawa, janturan disebut simpingan atau posisi. Arti janturan atau simpingan adalah susunan wayang. Ada sebagian wayang tertentu di sisi kiri dalang, ada yang berada di sisi kanan dalang. Itu semua memiliki aturan yang sudah baku.
- Sisi kiri. Sini ini teridi atas dua posisi. Pertama, posisi luar ditempati raksasa terburuk (Rahwana, Dursasana, Burisrawa, Duryudana, Raja Cumina, Drupada, Boma, Baladewa. Jayadrata, Wisata Aswatama, Batara Guru, Batara Surya, Karna, Pana, Parikesit). Kedua, posisi dalam (Kala Srenggi, Indrajit, Salya, Bayu, Indra, Brahma, Samba, Udawa, Tambak Ganggem, Aradea, Lesmana, Abimanyu).
- Sisi kanan. Sisi ini pun dibagi dua. Pertama, posisi luar (Arimba, Yaksa Dewa, Yamadipati, Kuimbakarna. Bima, Rama Bargawa, Brajamusti, Brajalabatan, Gandamanah, Jakatawa, Antareja, Gatotkaca, Basudewa, Batara Surya, Kresna, Darma Aji). Kedua, posisi dalam (Hanoman, Anggada, subali, Sugriwa, Setyaki, Seta, Arayana, Ekalaya, Wibisana, Ugrasena, Bambang Kaca, Samba, Arjuna, Nakula, Sadewa, Arimbi, drupadi, Kunti, Subadra, Shinta, Erawati, Banowati, Srikandi, Larasati, supraba, Abimanyu bayi).
Selain itu ada juga wayang yang tak dijantur, yaitu wayang-wayang yang disimpan di kotak. Wayang-wayang itu antara lain Kakek-kakek, Raksasa Bonem, Cakil, Cangik, Bagong, Citrayudha, Dorna, Emban, Gareng, Karomarmo, Limbuk, Narada, Naga, Permoni, Potoga, Sakuni, Sarawita, Semar, Togog dan Petruk.
Benda-benda yang ada dalam kotak antara lain: gajah, babi hutan, jaranan, rampogan, senjata-senjata, panah, keris, tombak dan gunungan. Cempala dan kecrek juga termasuk perlengkapan yang bisa disimpan dalam kotak tidak disatukan dengan gamelan. (Bersambung)