kebudayaan betawi – Ongol salah satu kuliner tradisional masyarakat Betawi. Ongol itu bahasa Betawi arkais, artinya kenyal. Biasanya dapat kita temukan dalam acara tradisi budaya dari pesta adat masyarakat Betawi, seperti pernikahan atau pun acara tertentu. Menikmati Kuliner Betawi ini yang menjadi kue jajanan pasar tradisional.
Ongol Menurut sejarahnya, berdasarkan cerita dari para sesepuh, kata ongol memiliki arti kenyal, lentur dan lembut yang merupakan jenis kue yang mengadopsi kue-kue Tionghoa.
Hal ini perkuat dengan beberapa asumsi mengenai awal mula terciptanya ongol adalah karena terdapat sejenis kue atau camilan yang sering dimakan oleh para tentara yang berasal dari Mongolia, dan dikarenakan masyarakat tidak mengetahui nama kue tersebut, maka secara spontan masyarakat menyebutnya “Ongol-ongol”.
Selain itu, hal lain yang dapat dijadikan referensi mengenai akulturasi budaya yang melingkupi kuliner ini adalah bahwa pada masa lalu Batavia merupakan salah satu pusat perdagangan dan ibukota dari Hindia Belanda, banyak gudang-gudang atau pelabuhan untuk menyimpan rempah-rempah ataupun barang-barang lain yang tidak diproduksi di Batavia yang salah satunya ialah tepung sagu/hunkwe yang menjadi bahan utama pembuatan ongol, diproduksi diluar wilayah Batavia/Jakarta. Adapun pengolahannya terdapat pengaruh dari luar (Tionghoa).
Kue ini menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat Betawi. Akan tetapi kue ini pun menjadi pelengkap hidangan dalam berbagai kegiatan (profan dan sakral) ditengah-tengah masyarakat.
Kue ini memiliki keunikan tersendiri yang bukan hanya berasal dari namanya, tapi juga dari bentuk dan rasanya. Dibuat dari tepung sagu dan gula aren, dan di atasnya diberi taburan parutan kelapa.
Untuk rasa, kue ini akan terasa lembut dan kenyal, ditambah rasa manis dari gula aren. Untuk aroma rasa manis dari gula aren alami, sebaiknya kita harus menggunakan gula aren yang alami karena selaain menghasilkan rasa yang berbeda, khasiat daan aroma dari Ongol yang menggunakan gula aren campuran sangat berbeda.
Biasanya masyarakat menikmati Ongol Betawi dengan ditemani minuman teh tawar hangat seperti makanan pembuka Puasa, karena minuman ini bisa menetralkan rasa manis dari rasa kue tersebut di lidah dan sekitar mulut kita. Ongol merupakan hidangan ringan yang juga biasanya disajikan pada saat sarapan.
Hidangan ini berbahan dasar tepung sagu yang ditaburi kelapa parut sehingga terasa gurih dan manis. Persebaran kue ini merata di seluruh wilayah kebudayaan Betawi
Hidangan ringan ini termasuk salah satu jajanan pasar yang banyak dijual di pasar tradisional maupun pasar modern.
Bahan pembuatan Kue ini adalah: tepung sagu aren, air, gula merah, sisir halus, gula pasir, daun pandan, kelapa muda kupas parut, garam.
Proses Pembuatannya :
• Tepung sagu aren dicampur bersama air.
• Adonan diaduk sampai sagu larut, lalu disisihkan.
• Sisa air dimasak bersama gula merah, gula pasir, daun pandan.
• Sesudah gula larut, diangkat dan disaring.
• Adonan sagu dituang ke dalamnya sambil diaduk-aduk hingga kental dan matang.
• Adonan diangkat, kemudian dimasukkan dalam loyang.
• Kue dipotong sesuai selera.
• Selanjutnya bisa diitambahkan kelapa parut yang sudah dicampur dengan garam.