Tari Zafin
Foto :cintaindonesia.web.id

Tari Zafin Betawi Dengan Jinjit, Tendangan Dan jongkok

kebudayaan betawi – Tari Zafin Betawi, Dalam buku Kultur Islam, karangan Oemar Amin Hoesin, banyak dikupas perkembangan musik Islam dan tarian. Disebutkan dalam buku tersebut, perkataan tari dalam bahasa Indonesia, berasal dari bahasa Arab “Tar”, yaitu sebuah alat musik. Sesudah pengaruh Islam menyebar ke Nusantara, barulah para penganutnya mengenal tarian yang berasal dari timur tengah.

Seperti kita bersama bahwa di dalam masyarakat Betawi Tari Zafin merupakan suatu kesenian yang bernafaskan Agama Islam. Makanya tidak heran Tari Zafin mudah sekali diterima dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Betawi.

Kata Zafin sendiri tidak terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia, dengan demikian kata Zafin bukan merupakan bahasa Indonesia, menurut berbagai sumber, kata Zafin berasal dari bahasa Arab. Secara etimologis, kata Zafin merupakan perpaduan dari kata Zafa atau Yaafi, yang artinya langkah dan kata Izfin atau Izfah yang artinya Langkahan. Jadi secara harfiah dapat diartikan orang yang melangkah, mengingat Zafin didominasi oleh langkahan-langkahan kaki. Didalam kamus Arab-Indonesia-Inggris, didapat kata Zafana yang artinya menari, didapat pula kata Zafanan yang bermakna bertandak. Bertandak artinya sama dengan berjoget atau menari.

Berbagai tradisi Betawi mendapat pengaruh cukup kuat darai daerah-daerah Jawa barat. Hal ini mudah difahami karena secara geografis budaya Betawi termasuk ke dalam daerah Jawa Barat. Di samping itu kebudayaan Betawi juga banyak mendapat pengaruh kebudayaan Melayu, yang sangat jelas pada lagu dan irama yang mengiringi tarian tertentu, seperti Sambrah, tari Zafin yang kini berkembang di Jakarta sangat mungkin nerupakan pengaruh kebudayaan Melayu dan Arab, terutama setelah pengaruh Islam masuk ke Indonesia.

Menurut keterangan Abdurrahman Al-Habsyi, tari Zafin telah ada sejak lebih dari seabad yang lalu. Dibudayakan dikalangan ulama keturunan Arab. Menurut beliau terdapat dua jenis zafin, Yaitu Tari Zafin Umum dan Tari Zafin Betawi. Zafi Umum adalah tari yang berkembang di kalangan ulama keturunan Arab, sedangkan tari zafin Betawi yang berkembang dimasyarakat Betawi yang bukan kalangan ulama keturunan Arab. Pengelompokan ini dimaksud untuk mempertegas perbedaan penampilannya. Zafin umum penampilannya lebih Arabis, artinya tidak saja lagu-lagunya berbahasa arab akan tetapi gerakan tarinya. Sedangkan Tari Zafin Betawi lebih luas, selain menggunakan bahasa Arab dan Melayu, gerakan tangan dan kaki sama lebatnya. Yang hal ini tidak tampak pada Zafin umum. Fungsinya juga sudah berubah sebagai tari pergaulan menjadi tri pertunjukan. Tari Zafin Betawi juga sering memperlihatkan pola tari yang berpasangan, antara pria dan wanita. Oleh sebab itu pula sebagian masyarakat Betawi menyebut istilah “Tari Arab Ningkring”

Didalam Tari Zafi Betawi, terdapat empat jenis pola gerakan kaki :

  • Pola Pokok
  • Putaran Tiga
  • Konde
  • Setengah Putaran

Keempat pola langkahan kaki tersebut, dipergunakan sekaligus dalam satu penampilan, artinya pola-pola tersebut bukan merupakan pola langkahan yang berdiri sendiri-sendiri.

Dalam Tari zafin Betawi yang berkembang dikalangan Arab, ada beberapa hal yang nampaknya telah menjadi suatu aturan. Pertama bahwa langkahan kaki kanan harus selalu bersamaan dengan bunyi tung pada marwas. Ini dilakukan saat penari yang akan berpindah dari satu pola langkahan ke pola langkahan lainnya, artinya tidak selamanya langkah kaki kanan harus tepat dengan bunyi tung pada pukulan marwas. Kedua akhir tarian disebut “Tahtu” selalu diberi tanda dengan tanda gerakan maju-bedeku (Jongkok) dan mundur –bedeku sebanyak empat kali. Dengan demikian setelah penari melakukan “Tahtu” maka tarian selesai.

Di dalam tari Zafin Betawi yang berkembang saat ini, motif gerak tangan sudah ditata sedemikian rupa, sehingga nampak sekali pembaruannya, yaitu berusaha memberikan keseimbangan gerakan kaki dengan tujuan untuk menambah atau memperkaya keminiman gerakan tangan. Gerakan tangan yang dikembangkan juga tidak terlalu banyak dan masih mengacu kepada motif gerakan awal. Yakni pengembangan gerak ayunan tangan

Motif gerak kaki yang dijadikan patokan adalah berjalan ke depan membuat garis diagonal, kemudian berjalan ke samping memebentuk sudut. Selanjutnya berjalan kebelakang sebagi pengulangannya. Pola berjalan seperti itu akan menimbulkan garis lantai yang menyerupai huruf Z terbalik. Motif gerak kaki sebagai variasi, adalah berjalan membuat berbagai garis lengkung, yakni : Spiral, putaran penuh, dan setengah putaran. Motif lainnya adalah berjalan jinjit, tendangan dan jongkok (bedeku).

Instrumen pengiring pada Tari zafi Betawi terdiri atas :

Birama Zafin Betawi menggunakan birama 4/4. Lirik-lirik lagu musik Zafin Betawi kebanyakan mengandung tema ajaran agama Islam.

Dalam hal kostum Zafin Betawi yang berkembang saat ini lebih banyak terpengaruh budaya Melayu. Sebagai ciri dan identitas kebudayaan Betawi yang dominan adalah kebudayaan Melayu (Melayu Betawi) dan agama islam sebagai pandangan hidup mayoritasborang Betawi yang erat kaitannya dengan pedoman pengaturan kehidupan sosial, dunia dan akhirat.

 

Sumber Bacaan :dance-dhinacay.blogspot.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *