ASAL MULANYA WAYANG (Bagian 1)

ASAL MULANYA WAYANG (Bagian1)

Oleh : Tim Litbang Lembaga Kebudayaan Betawi

ASAL MULANYA WAYANG (Bagian1) – Wayang (kulit dan wong), pada masanya cukup digemari msayarakat Betawi. Bukan saja sering ditanggap meramaikan rupa-rupa kegiatan kemasyarakatan (sedekah bumi, haul, resepsi pernikahan, dan sebagainya), cerita-cerita bertema pewayangan pun mendapat tempat tersendiri. Oleh sebab itu, sastrawan Betawi abad ke-19, Muhammad Bakir dan keluarganya, menyalin cerita wayang. Salinan yang ditulis Muhammad Bakir beraksara Kawi (Arab berbahasa Melayu atau disebut Arab Gundul) berdasarkan cerita wayang, sangat digemari. Tanda dari itu, misalnya, manuskrip Muhammad Bakir disewakan daan penyewa berebut dan antri menyewanya. Salah satu manuskrip karya Muhammad Bakir, Asal Mula Wayang, diturunkan di web kecintaan kita. Selamat menyimak dan menikmati.

Kayangan yang hendak menurunkan orang ke dunia supaya alam menjadi ramai. menurunkan Rama yang menurunkan Bermana. Bermana menurunkan seorang anak laki-laki yang bernama Parikenan. Parikenan turun bersama bidadari Maya Siti dan mendirikan kerajaan Mandilidiraja.

Sementara itu, turun pula Semar bersama empat orang anaknya Garubuk, Anggaliyak, Cemuris, dan Gareng yang bertugas menjaga Parikenan. Parikenan kemudian memperoleh seorang anak laki yang dinamakan Kemunuyusu.

Tersebut pula seorang Raja yang bernama Maharaja Kusumabrata. Ia mempunyai seorang puteri berparas cantik yang bernama Dewi Maliwati. Dewi Maliwati dilamar oleh Raja Siluman, tetapi lamaran itu ditolak Raja Kusumabrata sehingga terjadi peperangan. Raja Kusumabrata tidak dapat melawan Raja Siluman, kemudian ia meminta bantuan kepada Parikenan. Parikenan yang lalu menyuruh Kemunuyusu melawan Raja Siluman. Kemunuyusu berhasil mengalahkan Raja Siluman. Kemunuyusu pun mengawini Dewi Maliwati. Ketika Dewi Maliwati hamil, Kemunuyusu pergi bertapa di Gunung Kalisarang bersama istri dan punakawannya.

Di Kayangan, para batara sedang berunding untuk menurunkan seorang raja ke dunia. Batara Durga diturunkan untuk menjadi raja dan dinamakan Maharaja Prabu Kalimantara. Kerajaannya dinamakan Cempaka Wadara. Bidadari Kamnirati diturunkan untuk menjadi pendamping dan disebut Dewi Suragani. Batara Dewa Darmadewa diturunkan menjadi patih dan disebut Patih Tunggul Naga. Batara Bermasiwa menjadi Bermadaging, kemudian Batara Kalagiri menjadi Kerawalang, dan Maya Dadali serta Ruda Dadali pun turun ke dunia untuk mendampingi Maharaja Prabu Kalimantara.

Maharaja Kalimantara telah dua puluh lima tahun memerintah, tetapi ia tidak pernah bertemu dengan pendamping dan rakyatnya. Setelah ditanyakan, ternyata

 

ASAL MULANYA WAYANG (Bagian1). Maharaja Kalimantara ingin beristri. Para pendampingnya mengusulkan agar Maharaja Kalimantara meminang Dewi Syadatwati, puteri Batara Guru di Kayangan. Maharaja Kalimantara mengutus Maya Dadali dan Ruda Dadali membawa surat lamaran ke Kayangan.

Batara Guru di Kayangan sedang gelisah. Ia memerintahkan kepada Batara Narada untuk menjaga Kayangan. Tidak lama setelah itu, Maya Dadali dan Ruda Dadali sampai untuk mengantarkan surat lamaran. Karena tidak diperbolehkan masuk, Maya Dadali dan Ruda Dadali mengamuk dan terjadilah peperangan di Kayangan. Para batara di Kayangan tidak sanggup melawan Maya Dadali dan Ruda Dadali, lalu pintu gerbang Kayangan yang bernama Sitanda Waru ditutup. Batara Guru menyuruh Batara Narada meminta pertolongan kepada Kemunuyusu yang sedang bertapa di Gunung Kalisarang.

Batara Narada turun ke Gunung Kalisarang mendatangi Kemunuyusu. Kemunuyusu kemudian berperang melawan Maya Dadali dan Ruda Dadali, tetapi Kemunuyusu terpanah dan tidak dapat bergerak. Batara Narada melaporkan kepada Batara Guru tentang hal tersebut. Batara Guru kemudian menyuruh Batara Narada turun dan mengeluarkan anak Kemunuyusu dari dalam kandungan ibunya. Dengan menggunakan minyak sakti, Batara Narada dapat mengeluarkan anak Kemunuyusu, yang kemudian diberi nama Sakutrem. Sakutrem diberi senjata untuk melawan Maya Dadali dan Ruda Dadali, tetapi ia pun terpanah dan tidak dapat bergerak. (Bersambung Bagian 2)

Check Also

LAKON MAHARAJA GAREBEG JAGAT (Bagian 12)

LAKON MAHARAJA GAREBEG JAGAT (Bagian 10)

Maharaja Garebeg Jagat – Tersebutlah seorang Penyalin dan Pengarang Sastra Melayu di Tanah Betawi pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *