Oleh : Tim Litbang Lembaga Kebudayaan Betawi
Mahabharata Konflik Pandawa Lima – Mahabharata menceritakan konflik Pandawa Lima melawan saudara sepupu mereka Sang Kurawa mengenai hak pemerintahan negara Astina. Puncaknya adalah pertempuran 18 hari pada perang besar Bhratayudha di Medan Kurukshetra. Kisah ini disebut Astadasaparwa, karena terdiri dari 18 bagian.
- Adi Parwa (Buku Pertama)
Mengisahkan asal-usul keluarga Bharata. Mulai dari Raja Duswanta punya anak bernama Bharata dari Dewi Shakuntala. Dikisahkan pula mengenai kelahiran dan sifat-sifat Pandu Dewanata dan Destarata serta putra-putra mereka. Lalu timbulnya sengketa antara Pandawa dan Kurawa memperebutkan tahta Astina. Dikisahkan juga keberhasilan para Pandawa mendapatkan Dewi Drupadi putri Pancala dalam sebuah sayembara
- Sabha Parwa (Buku Persidangan)
Mengisahkan sidang-sidang antara Pandawa dan Kurawa mengenai tahta Astina Disahkan juga mengenai kekalahan Pandawa bermain dadu. Sebagai pembayar kekalahan itu para Pandawa harus mengembara di hutan selama 12 tahun.
- Wana Parwa (Buku Pengembaraan)
Selama di hutan Pandawa mengubah belantara menjadi sebuah negeri. Negeri itu dinamai Amarta dengan Indraprasta sebagai ibu kota.
- Wiratha Parwa (Buku Negeri Wiratha)
Mangisahkan kehidupan para Pandawa di tahun ke tigabelas masa pembuangan Memka tinggal di Wiratha dengan menyamar. Waktu itu Darma Aji memakai nama Wijangka. Bima menjadi Bilawa. Arjuna memakai nama Mardana, Nakula – menjadi Pinten dan Sadewa menjadi Tangsen. Penyamaran terbuka karena Birna berkelahi dengan Butha Kaecaka.
- Udayoga Parma (Buku Persiapan)
Mengisahkan usaha Kresna dari Dwarawati membantu Pandawa mendapatkan haknya atas tahta Astina. Usaha ini gagal, perang tak dapat dihindarkan.
- Bhisma Parwa (Buku Mahasenapati Bhisma)
Perang Barata Yudha terjadi. Bhisma menjadi Mahasenapati. Namun akhimya ia tewas di tangan Srikandi.
- Dorna Parwa (Buku Mahasenapati Dorna)
Setelah tewasnya Bhisma, Doma menggantikan kedudukannya sebagai Mahasenapati para Kurawa. Akhirnya Doma pun gugur dipenggal Drestajumna. Dorna tak mampu melawan karena sedih mengira Aswatama putra telah gugur.
- Karna Parwa (Buku Mahasenapati Karna)
Karna menggantikan Dorna menjadi panglima para Kurawa. Karna berhasil membuat para Pandawa terdesak hebat. Terjadi perang tanding antara Karna dengan Arjuna. Karna kalah dan tewas.
- Salya Parwa (Buku Mahasenapati Salya)
Prabu Salya menjadi Mahasenapati Pamungkas dari pihak Kurawa. Salya pun akhirnya tewas. Kematiannya akibat kutukan Batara Dharma. Salya tewas oleh panah Dharma Aji yang titisan Batara Dharma itu.
- Saupatika Parwa (Buku Serangan Malam)
Tiga pahlawan Kurawa yang masih tersisa menyerang dan membakar perkemahan Pandawa pada malam hari. Akibatnya Drestajumna, Srikandi dan Pancawala tewas. Aswatama yang memimpin serangan itu dihukum mengembara di dalam tanah.
- Siti Parwa (Buku Para Janda Pahlawan yang Gugur)
Mengisahkan kepedihan para istri yang ditinggal mati suami-suami mereka dalam perang. Di bawah pimpinan Dewi Gandari mereka mengadakan upacara bela sungkawa
- Shanti Parwa (Buku Ketenangan Jiwa)
Berisi ajaran-ajaran bhisma pada Dharma Ajl mengenai tugas dan kewajiban seorang raja. Selain itu buku ini juga menceritakan niat Dharma Aji mengadakan upacara kurban kuda. Upacara itu atan usul Kresna agar negeri tenteram jauh dari bahaya
- Anusasana Parwa (Buku Ajaran)
Berisi berbagai ajaran dan falsafah bagi para Pandawa dalam memimpin dan sebagai bekal hidup. Ajaran itu disampaikan Bhisma menjelang kematiannya
- Aswemdika/Aswemeda Parwa (Buku Upacara Aswedema)
Menggambarkan upacara Aswemeda atau upacara penobatan Dharma Aji menjadi raja Astina. Dalam upacara ini, Dharma Aji melaksanakan kurban kuda.
- Asmawasana Parwa (Buku Pertapaan)
Destarata dijadikan raja ini untuk pelipur lara. Sebab para Kurawa, putra putranya telah gugur semua. Tetapi Destarata merasa tersinggung oleh sindiran sindiran Bima. Maka Destarata bersama istrinya dan Dewi Kunti pergi bertapa di hutan Malang hutannya terbakar. Destarata, Gandari dan Kunti tewas.
- Mausala Parwa (Buku Perang Gada)
Mengisahkan kematian Balarama/Baladewa dan Kresna Negri Dwarawati tenggelam ke dasar samudera setelah rakyatnya musnah dalam perang saudara dengan menggunakan gada ajaib,
- Mahaprahastanika (Buku Perjalanan Suci)
Menggambarkan perjalanan para Pandawa setelah Darma Aji lengser dari tahta Astina. Mereka berlima melakukan perjalanan suci mendaki Mahameru. Dalam perjalanan satu-persatu para Pandawa mati karena dosa mereka masing-masing Yang tersisa tinggal Dharma Aji yang berhati suci.
- Swargarohana Parwa (Buku Naik ke Surga)
Inilah buku terakhir Dikisahkan mengenai Dharma Aji yang berhasil mencapai puncak Mahameru. Ia dapat masuk surga dengan jasad kasarnya. Namun ia menolak, sebab Bima, Arjuna. Nakula dan Sadewa berada di neraka. Sedangkan para Kurawa berada di surga.
Menurut para dewa. Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa berada di neraka hanya sementara, setelah dosa-dosa mereka terbakar habis mereka akan masuk surga. Sedangkan para Kurawa berada di surga pun hanya sementara, nantinya mereka akan dimasukkan ke neraka untuk selamanya. Namun Dharma Aji tetap menolak masuk surga sendirian, ia memilih masuk neraka bersama adik-adiknya
Maka masuklah Dharma Aji ke neraka, seketika berubahlah neraka menjadi Surga. Sedangkan surga yang ditempati para Kurawa seketika berubah menjadi neraka. (Bersambung LAKON LELUHUR PANDAWA Bagian1)