Selametan
( Selamatan Foto : Rudy_albdr )

Upacara Makanan Bersama Yang Disesuaikan Dengan Jenis Acara

Pada masa lampau pelaksanaan pesta sering didasarkan pada perhitungan hari baik. Pelaksanaan hari khitanan, perkawinan atau kemeriahan seseorang, tidak boleh bertepatan dengan hari lahirnya. Mata pencarian penduduk tempo dulu adalah bertani di sawah atau di kebun. Karena itu kehadiran mereka ke pesta banyak dilakukan di waktu luang dari pekerjaannya. Ada yang datang di pagi hari sebelum berangkat bekerja, ada pula di tengah hari di saat istirahat dari pekerjaan.Tidak jarang mereka datang pada sore dan malam hari selepas waktu bertani. Bagi para kerabat dan tetangga dekat biasanya sengaja meluangkan waktu agar bias datang dan membantu tuan rumah dengan bebas. Demikianlah kira-kira gambaran pesta yang diselenggarakan baik oleh Dewi Sri maupun tuan rumah.

Masyarakat nelayan yang berdiam di kawasan pantai atau Pulau Seribu pun senantiasa menyelenggarakan upacara sedekah laut yang mereka namakan Nyadran atau Nadran.Upacara ini bertujuan memperoleh keberkahan dan rejeki melimpah. Adapun sejumlah makanan sesajen yang dilarungkan ke laut adalah kepala kerba atau kambing, tumpeng, madat, rokok dan lisong, kelapa muda, telor ayam kampung mentah dan rebus, daun kaung, sirih tampi, kue-kue, kembang tujuh rupa, limun, bubur merah dan putih, kain merah putih, rujak (buah tujuh rupa), ikan belanak digoreng. Sesajen ditempatkan di dalam keranjang yang dibuat dari anyaman bambu yang ditutup dengan kain merah putih kemudian diarak dan dihanyutkan ke laut.

Upacara lain yang juga lazim diselenggarakan oleh nelayan adalah membuat perahu baru, melepas perahu baru, dan memasang sero. Tidak ada perbedaan mencolok dari penyediaan makanan sajen pada ketiga upacara itu. Yang berbeda mungkin jumlah dan keanekaragamannya. Sajen pokok pada upacara ini antara lain : telor ayam, bendera merah putih, pisang emas atau raja, bubur merah putih, kembang tujuh rupa, dan kemenyan.

Check Also

CAMILAN LEGENDARIS DARI BETAWI

CAMILAN LEGENDARIS DARI BETAWI

Seiring dengan perkembangan zaman, seringkali ada pertentangan antara yang modern dan yang tradisional. Di satu …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *