Upacara Bebarit

Upacara Bebarit / Barita Yang Kini Jarang Terdengar

  1. rokok kretek putih, dalam sajianupacara Baritan hanya sebagai syarat/pelengkap saja dalam pengisian isi ‘ancak’. Fungsi dan maknanya sama dengan rokok lisong/cerutu, yaitu sebagai lambang kaum laki-laki dan disuguhkan sebagai kesukaan atau kesenangan para makhluk halus. Sebab dahulunya, hanya sebagai kebiasaan disajikan rokok lisong. Sekarang bisa diganti dengan rokok kretek atau rokok putih, mengingat harga rokok lisong/cerutu terlalu mahal bila dibandingkan dengan rokok kretek atau rokok putih biasa.
  2. dalam upacara Baritan sebagai syarat utama harus dikorbankan/disajikan dua atau lebih kepala kambing berwarna putih, berikut dengan keempat kakinya untuk dikubur bersama, lambang dan maknanya dalam unsure upacara Baritan adalah sebagai berikut ; Sebagaimana yang telah disebutkan dalam maksud dan tujuan upacara Baritan, di antaranya ialah keselamatn lahir batin, jangan sampai di kampung tersebut terjadi suatu malapetakan yang dapat menimpa korban warganya/manusia.untuk itu sebagai lambang pelaksanaan dalam upacara dipotong hewan/diqurbankan sebagai tumbal hewan yang berkaki empat (kambing, kerbau, sapi). Mengapa warnanya harus putih, sebab yang dipersembahkan kepada yang gaib itu sebagi penghormatan, karena warna putih itu dianggap bersih dan terang . sehingga dalam pelaksanaannya upacara tersebut bisa berjalan lancar tidak mendapat gangguan atau hambatan
  3. lambang Bekakak ayam yang utuh, dilambangkan sebagai orang yang rajin dalam berbagai usaha untuk mencari rezeki sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal itu dilambangkan dengan kebiasaan binatang ayam yang mencari makanannya dengan mengais-ngais kakinya dan mematuk dengan paruhnya dengan rajin. Jadi dalam upacara Baritan selalu disajikan bekakak ayam utuh, ada kaki dan paruh kepalanya sebagai lambang yang dimanifestasikan sebagi uraian tersebut di atas
  4. rujak tujuh rupa, melambangkan manusia lahir ke dunia tidak terlepas dari ketujuh hari (senin s.d minggu) dan rujakan diangap sebagai makna tradisi dalam upacara tujuh bulan sebagai lambang kesuburan
  5. minyak wangi, sebagai lambang perlengkapan untuk penghormatan kepada Dewi Sri yang banyak menolong umat manusia dalam bercocok tanam, khusunya tanaman padi.

 

Check Also

NUBA DAN NGUBEK EMPANG

NUBA DAN NGUBEK EMPANG

GESAH ANAK BETAWI Assalamualaikum warahmatullahi wabaratuh Tabè…! Kite bersyukur kepada Allah yang telah memberika rezeki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *