Melalui kepulan asap kemenyan, sampailah undangan tuanr umah kepada Dewi Sri6. Ia datang bersama para pembantunya yaitu ikan lele, gabus, lindung dan ayam. Ikan lele, gabus dan lindung adalah ikan-ikan yang bisa ngegol (bisa berlenggak-lenggok ke kiri dan ke kanan). Ikan itu dipandang sebagai ikan yang pandai mencari rejeki. Ayam dengan kaki dan cakarnya tergolong binatang yang rajin berusaha. Dimana saja ia berada selalu mengais dan mencari makanan. Ayam sebagai lambang manusia yang giat berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam pembukaan upacara mangkeng, melalui perantaraan dukun pangkeng, mereka semua mendengar permintaan tuan rumah. Sejak itu Dewi Sri bersama para pembantunya merasa
6 Sebagaimana dituturkan oleh Hj. Onih (dukun pangkeng, tukang masak, 69 tahun) Terogong, Ciladak, Jakarta Selatan, 4 Februari 2020
telah mendapat tugas yang harus segera dilaksanakan. Dewi Sri harus berperan sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan pesta makluk halus. Seusai minum dan makan dalam pembukaan upacara, ia terus memerintahkan pembantunya mengundang makhluk halus, yang utama adalah‟saudara kembar‟ manusia waktu ia dilahirkan dan makhluk halus penghuni dan penjaga kampung.
Saudara kembar yang diundang melalui suruhan Dewi Sri akan segera membisikkan kepada manusia. Orang yang diundang tuan rumah maupun yang tidak, akan tergugah dan terdorong untuk hadir. Pada saatnya saudara kembar akan hadir di pesta Dewi Sri, sedangkan manusia datang di pesta yang diselenggarakan tuan rumah. Makhluk halus penghuni dan penjaga kampung akan memenuhi pula udangan Dewi Sri mereka tidak akan mengganggu jalannya pesta, dan tidak juga menghambat perjalanan para tamu yang diundang.
